Dengan menjamurnya perawatan kulit ala-ala Korea dan Jepang saat ini, maka dua Negara ini menjadi pusat perhatian banyak wanita yang ingin tampil cantik. Banyak orang berlomba-lomba mengikuti semua tips dan berburu produk-produk perawatan kulit dari Korea maupun Jepang. Tidak sedikit yang berani mengeluarkan budget besar untuk produk-produk impor ini.

Namun ternyata, rahasia utama kulit cantik yang dimiliki oleh para kaum hawa di dua Negara ini bukan hanya berasal dari produk-produk perawatan kulit yang dipakai dari luar saja, namun mereka pun menerapkan gaya hidup alkaline setiap harinya. Dimana salah satu gaya hidup alkaline yang mereka jalani adalah dengan menambah asupan makanan dan minuman yang mengandung pH basa dan mengurangi makanan dan minuman yang mengandung pH asam yang dapat merusak kulit.

Kopi, gula, makanan kalengan/olahan, minuman berasa dan soda, serta air destilasi atau reverse osmosis yang sering dikenal dengan air murni atau air no mineral ini adalah sebagian contoh makanan dan minuman yang mengandung pH asam yang mempu membuat pH darah di dalam tubuh kita pun menjadi asam. Saat tubuh menjadi asam, maka sel darah merah tidak mempu bertugas dengan baik untuk mengantarkan vitamin dan nutrisi yang diperlukan oleh kulit kita, dan regenerasi sel-sel kulit kita pun menjadi terganggu, mulai dari kulit kering dan kusam, timbulnya jerawat, penuaan dini, warna kulit yang tidak rata dan juga kerutan.

Asupan alkali mampu membantu proses tubuh untuk mendetox/menetralisir racun yang ada di dalam tubuh kita dan juga di kulit. Membuat kulit tidak hanya terhidrasi dengan baik namun juga terlihat lebih fresh dan sehat. Sayur buah adalah contoh makanan yang mengandung alkali dengan pH basa 8-10, seperti lemon, brokoli, rumput laut, sawi, apel, strawberry, dll

Dan kabar baiknya sejak tahun 1930 para ahli medis di Jepang mulai meneliti tentang air alkali yang memiliki efek lebih cepat untuk menaikkan pH darah yang asam. Asupan alkali dalam bentuk cairan akan lebih mudah diserap oleh tubuh ketimbang makanan. Oleh karena itu berawal di Jepang, kemudian Korea, Amerika dan banyak Negara-negara lainnya termasuk sekarang di Indonesia mulai bertaburan berbagai jenis produk air alkaline.

Namun 1 hal yang perlu diperhatikan dan sangat penting dari air alkali adalah, apakah air alkali itu buatan mesin ioniasai (artificial) ataukah alami buatan alam. Air alkali yang terbuat dari mesin ionisasi memiliki potensi kandungan logam berat yang lebih tinggi, yang ditunjukkan dengan kandungan TDS (Total Dysolve Solid) yang tinggi lebih dari 100 ppm, sehingga berbahaya bagi lambung dan ginjal kita. Umumnya alkali buatan mesin memiliki rasa yang pahit di lidah dan meninggalkan rasa berat di pangkal lidah kita. Sementara air alkali alami tidak dihasilkan oleh mesin ionisasi, namun murni 100% berasal dari mata air sehingga kandungan mineral-mineral baik di dalam air pun tetap terjaga, disertai TDS yang rendah. Air alkali alami walaupun memiliki pH tinggi 9,5 namun rasa airnya tetap segar dan ringan, tanpa meninggalkan rasa pahit . Rasa air ini dapat kita gunakan sebagai salah satu cara untuk membedakan antara air alkali alami atau buatan mesin.